DUREN JATOHAN KANG HAERUDIN ASAL GUNUNGSARI BANTEN KUNING, KESAT, MANIS & LEGIIIIT. YANG SUDAH TAHU RASANYA PASTI KETAGIHAN, YUK SIMAK INFORMASINYA


Kang Haer sedang menunggu Duren Jatohan di gubuk miliknya. (Dok.Atin).

MELINTAS.ID – Duren  salah satu jenis buah primadona, banyak dicari dan dibeli walaupun dengan harga yang pantastis.

Duren Jatohan Kang Haerudin salah satunya. Dikenal dan diburu karena rasa dan kualitasnya yang istimewa, sehingga menjadi incaran banyak masyarakat. Khususnya masyarakat Gunugsari Serang Banten.

Pada hari Sabtu malam, (20/01/2024) bertempat di gubuk Duren Kang Haer (Sapaan akrab beliau) yang beralamat di Kp.Kupahandap RT/RW 002/001 Kelurahan/Ds Taminag, Kec. Gunungsari, Kab. Serang Banten.

   Sedang mewawancarai secara langsung pemilik Duren Jatohan 
kang Haer asal Gunungsari.(Dok.Atin)

Setiap hari selama 24 jam selalu menunggu duren jatoh di gubug duren miliknya. Rajin menunggu duren jatohan meski kadang cuaca sedang hujan.

Menurutnya untuk harga durennya sendiri berpariasi tergantung besar kecilnya, kisaran harga paling murah 25ribu, 35ribu, 40ribu hingga paling mahal 50 ribu per buah sesuai dengan ukurannya. Ada juga yang harganya 100ribu dapat 3 buah. Waah berpariasi yah!

Kang Haer ini menjual di atas standar karena beliau menjual kulaitas. “Di jalan-jalan banyak yang menjual duren besar tapi rasanya kurang jadi idaman”. katanya

Disini durenya sudah terjamin dan tidak pernah mengecewakan. “Kalau disini dijamin durennya manis semua” ucap kang Haer.

“Alhamduillah pelanggan sudah banyak karena setiap pelanggan yang sudah beli pasti ketangihan.”katanya lagi.

Untuk para pelanggan sendiri yang lebih mendominasi adalah pemuda, biasanya membeli untuk bahan oleh-oleh calonnya.

Menurut kang Haera ada beberapa tips memlih Duren yang enak diantaranya: warnanya kuning,ukurannya tebal dan bijinya kecil gepeng (kempes).

Walaupun Duren lokal tapi rasa tidak kalah sama yang impor. Disini kebanyakan duren lokal jarang ada yang jual duren impor karena harganya juga mahal.

Duen idola yaitu duren yang kempes lebih tebal daginganya. “anak sama istri saya pengenya yang kempes aja bijinya. Kerena lebih enak dan tebal”.ujarnya sambil ketawa.

“Alhamdulillah durennya selalu laris manis, tidak pernah bersisa. Bahkan pelanggan banyak yang tidak terpenuhi karena duren tidak terlalu banyak jadi setiap pagi, pasti sudah ada yang pesan.” katanya

Jika sudah berbuah dan mulai berjatuhan itu tandanya duren sudah mateng. Dan kang Haer ini sudah siap siaga menunggu Durenya, tak jarang digubuk suka ramai pengunjung walaupun malam hari.

 “Yang sudah tahu dari tahun ke tahun kalau sudah musim pasti nanyain dan ketagihan, pengen beli lagi.” Ucapnya.

Pedapatannya dalam sehari tergantung banyak durennya yang jatuh.

Diakuinya, jualan durian ini keuntungannya lumayan walaupun pohonnya hanya ada satu tapi jumlah musimnya cukup banyak kisaran 150-200 buah setiap kali musim. Dalam setahun bisa 2 kali musim.

Dari awal musim sampai habis jarak waktunya kurang lebih tiga mingguan dari mulai mateng sampai duren habis di pohonnya.

Menunggu duren dari pagi sampai ke pagi lagi. Itulah seninya menunggu Duren Jatohan. Katanya tidak ditunggu juga tidak apa-apa karena letaknya dekat dengan rumah sodara.

Menunggu duren ada jenuhnya tapi menurutnya dibawa enjoy aja karena sambil ngopi, sambil ngobrol bareng pembeli yang berkunjung nungguin durennya, jadi tidak terasa.

Berikut ini tips menikmati durian menurut Kang Haer: “Paling enak itu baru jatoh lagsung di belah setelah itu siapin kopi kemudian si durennya ni masukin dalam gelas kopi tadi, orang Gunungsari  menyebutnya sapongge (sebiji), dicelupin ke kopi dan diaduk biar rata itu nikmat sekali. Makan duren plus ngopi sempurna rasanya”. Ujarnya sambil mengaduk kopi yang sudah tercampur Duren.

Menunggu Duren sambil minum kopi hitam di campur Duren. (Dok. Atin)

Haerudin menyatakan Durennya selalu habis bahkan ada yang tidak kebagian. Walaupun ini Duren lokal tapi kualitas tidak kalah dengan Duren impor pada umumnya.

Bagi penikmat Duren, awas ya jangan terlalu banyak makan buah Duren karena akan menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Selalu waspada.

Itulah informasi yang dapat saya sampaikan tentang Duren Jatohannya Kang Haerudin yang ada di Gunungsari Kota Serang-Banten. Semoga bermanfaat!.***

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pustaka AI: Mengarungi Dunia Baru Menulis Buku Ajar dengan AI (Artificial Intelligence)

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menulis Itu Mudah