Kiat Menulis Cerita Fiksi

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI GELOMBANG 26

 

Resume ke      : 10

Tema               : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Waktu              : 19.00 s.d selesai

Hari/Tanggal  : Senin, 6 Juni 2022

Narasumber     : Bapak Sudomo, S. Pt

Moderator       : Bapak Sigit Purwo Nugroho

 

Bismillahirrahmanirahiim

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

"Ya Tuhanku, tambahkan lah ilmu kepadaku, dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, Dan jadikan lah aku termasuk golongannya orang-orang yang soleh."

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

Aamiin Ya Allah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat malam bapak ibu, Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya salam Kebajikan Rahayu.

Alhamdulillah bertemu kembali dalam kegiatan Belajar Menulis pertemuan kesepuluh. Sebelum masuk ke materi alagkah indahnya ta’aruf terlebih dahulu, yuk kenalan!


Sudomo, S.Pt
. Seorang pencinta formula fisika, gejala alam semesta, dan rangkaian kata yang cinta mati dengan serpihan surga di bumi — Pulau Lombok ini awalnya menulis hanya untuk menumpahkan kegelisahan ide-ide di kepala. Ia meyakini, bahwa pada akhirnya akan besar dengan belajar dari hal-hal kecil di sekitar. Karenanya ia berusaha terus menjadi manusia pembelajar melalui berbagai kompetisi menulis. Pemilik buku antologi bersama penulis lain The Coffeeshop Chronicles (Bypass, 2012), Dong Ayok ke Lombok! (Dimensi Publishing, 2012), Dear Mama (Gradien Mediatama, 2013), Hororis Causa (AGPressindo, 2016), dan banyak lagi lainnya; buku duet Di Penghujung Pelukan (Mediakita, 2017) serta buku solo Cermin (Nulisbuku, 2011) dan Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok! (Funtastic M&C Gramedia, 2018) ini bisa dikenali lewat kata di blog pribadinya https://bianglalakata.wordpress.com atau Twitter/Instagram @momo_DM.Cerita fiksi.

Alur belajar malam ini adalah sebagai berikut:

A | Mulai dari Diri

Pada alur ini, peserta menuliskan pengalaman belajar menulis cerita fiksi. Bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi.

B | Eksplorasi Konsep

Pada bagian ini, peserta mencermati video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8. Dalam video pembelajran yang disajikan kurang lebih isinya sebagai berikut:

Alasan harus belajar menulis cerita fiksi:

1.       Salah satu aspek yang dinilai dalam asesmen kompetensi minimium (AKM) adalah litersai teks fiksi

2.       Sebagia cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan

3.       Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri

4.       Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis

Syarat menulis cerita fiksi:

1.       Komitmen  dan niat berkaitan dengan usaha mempelajari dan menyelesaikan apa yang telah dimulai

2.       Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Riset dalam cerita fiksi berfungsi untuk mendukung alur cerita yang dibuat, bisa literatur atau lapangan. Riset fiksi tidak harus seilmiah tulisan nonfiksi.

3.       Mempelajari kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

4.       Banyak membaca ceriat fiksi

Memperoleh gambaran Teknik penulisan, gaya Bahasa, dan menmabah kosakata.

C | Ruang Kolaborasi

Peserta berkolaborasi menulis cerita fiksi.

D | Demonstrasi Kontekstual

Pada bagian ini peserta di ajak kembali mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi.

E | Elaborasi Pemahaman

Pada bagian ini pemateri menggarisbawahi materi yang ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi.

1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.

2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.

3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.

4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.

F | Koneksi Antar Materi

Pada bagian ini Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.

Pada contoh di atas saya memberikan tanda panah dari unsur pembangun ke kiat.  Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.

G | Aksi Nyata

Pada bagian ini peserta melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Contoh resume dalam bentuk cerita fiksi anak di blog narsumber, bisa di cek di link berikut: http://bianglalakata.worspress.com.

 

Tak ada penderitaan yang lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati . Maya Angelou

Salam silaturahmi, Salam Literasi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pustaka AI: Mengarungi Dunia Baru Menulis Buku Ajar dengan AI (Artificial Intelligence)

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menulis Itu Mudah