Gairah Menulis Puisi

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI GELOMABNG 26

 GAIRAH MENULIS PUISI

Resume Ke       : 5

Hari/Tanggal     : Jum’at, 27 Mei 2022

Gelombang       : 26

Narasumber      : Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd

Moderator         : Bapak Dail Ma’ruf

 

Bismillahirrahmanirahiim

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

"Ya Tuhanku, tambahkan lah ilmu kepadaku, dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, Dan jadikan lah aku termasuk golongannya orang-orang yang soleh."

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

Aamiin Ya Allah

Tidak terasa malam ini sudah memasuki pelatahian ke-5, secangkir teh hangat dan goreng pisang kepok sudah siap menemani pelatihan BM malam ini, di awali dengan kata-kata penyemangat dari bapak Dail Ma’ruf selaku moderator yang begitu menginspirasi dan memotivasi.

“Jadilah pelopor, karena pelopor itu belajar, berkarya, tegar, inspiratif, tanggung jawab dan memotivasi. Pengekor hanya copy paste, selfclaim, tidak team work dan ketakutan tersaingi”

“Pelopor tidak pernah tersohor. Pengekor selalu berusaha tampil didepan untuk selfie proclaim”

Materi malam ini membahas tentang Gairah menulis puisi yang disampaikan oleh Ibu E. Nurhasanah, M.Pd. Materi akan dibagi menjadi 2 sesi : Pertama pemaparan materi dari pukul 19.00 – 20.00 WIB dan dilanjut dengan sesi kedua tanya jawab dari pukul 20.00 – Selesai.

Beliau adalah alumni gelombang 18 yang sudah banyak menghasilkan buku solo dan lebih dari 60 buku antologi yang sudah beliau miliki, masyaAllah luarbiasa.

Rangkuman materi:

GAIRAH = Keinginan kuat , bersemangat

MENULIS = Aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media Bahasa.

GAIRAH MENULIS = menunjukan pada aktivitas mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat Bahasa.

Puisi = ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait

Jenis puisi

1.     Puisi lama

Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata ditiap baris.

 

Ciri-ciri puisi lama:

a.         Tidak diketahui nama pengarangnya

b.         Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan

c.         Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap baris

Jenis puisi lama

a.         Mantra

b.         Pantun

c.         Seloka

d.         Talibun

 

1.     Puisi baru

Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris,  sukukata, maupun rima.

            Ciri-ciri puisi baru:

a.     Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)

b.     Persajakan akhir yang teratur

c.     Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain

d.     Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

Jenis puisi baru

a.     Balada, beisi kisah cinta

b.     Himne, pujaan untuk menghormati Tuhan

c.     Ode, sanjungan untuk orang yang berjasa

d.     Epigram, ajaran hidup

e.     Romansa, luapan cinta kasih

f.      Elegi, ratap tangis/kesedihan

g.     Satire, sindiran/kritik

 

Setelah pemaparan materi selesai, peserta ditantang untuk membuat puisi bertema bebas baik diksi maupun yang lainnya, karena kondisi si bungsu yang caper banget kala itu, ingin banget diperhatikan akhirnya saya  beranikan diri untuk mencoba walau hati malu dan rasanya tidak percaya diri. Ini salah satu contoh bentuk puisi bebas entah apalah yang penting menulis dan berani mencoba.


Malam sabtu yang menggebu

 

Di temani ripuhnya si bungsu

Kusempatkan jari jemari untuk mengukir jejak penaku

Namun malam begitu pilu

Tangisannya membuatku sendu

Tak mampu untuk sekedar berlalu

 

Sambil mengoyak kata

Dimateri kelima yang begitu menggoda

Puisi, sajak dan prosa

Menggugah dan ingin rasanya mengukir kata

Namun si bungsu menangis pilu tak berkata

Berteriak dan menggoda untuk bermanja

 

Atin Mintarsih

Serang, 27 Mei 2022

 

Dan karya teman-teman penulis disatukan dalam bentuk link berikut:

https://dailalser.blogspot.com/2022/05/peserta-lomba-puisi-gelombang-26.html

 

Itulah resume pertemuan ke-5 yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Terima kasih untuk ibu Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd selaku narasumber dan bapak Bapak Dail Ma’ruf selaku moderator atas ilmu yang sudah disampaikan. Teruslah belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan. Salam silaturahmi, salam literasi. 

 

Atin Mintarsih

Serang, 27 Mei 2022

 

Komentar

  1. Subhanallah, resumenya lengkap, disertai font arabic... Keren.. Semangat ibu🙏🙏🙏

    BalasHapus
  2. Bagus Bun resumenya . Ada ayat pula siip

    BalasHapus
  3. Mantap bunda, resumenya keren 👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pustaka AI: Mengarungi Dunia Baru Menulis Buku Ajar dengan AI (Artificial Intelligence)

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menulis Itu Mudah