Menulis buku dari Karya Tulis Ilmiah
MENULIS
BUKU DARI KARYA TULIS ILMIAH
Resume Ke : 4
Tema : Menulis buku dari Karya Tulis Ilmiah
Waktu : 19.00 s.d selesai
Hari/Tanggal
: Rabu, 25 Mei 2022
Gelombang : 26
Narasumber
: Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Moderator : Bunda Helwiyah
Bismillahirrahmanirahiim
Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ²ΩΨ―ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ
ΩΨ§Ψ ΩΩΨ§Ψ±ΩΨ²ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
ΩΨ§ ΩΩΨ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ω
ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ§ΩΩΨΩΩΩΩΩ
"Ya Tuhanku, tambahkan lah ilmu kepadaku, dan berilah aku
karunia untuk dapat memahaminya, Dan jadikan lah aku termasuk golongannya
orang-orang yang soleh."
Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§Ψ΄ΩΨ±ΩΨΩ ΩΩΩ Ψ΅ΩΨ―ΩΨ±ΩΩ ΩΩΩΩΨ³ΩΩΨ±Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩ
ΩΨ±ΩΩ ΩΩΨ§ΨΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ―ΩΨ©Ω Ω
ΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩ
"Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku."
Aamiin Ya Allah
Lagi-lagi dibuat kagum dengan pelatihan Belajar Menulis (BM) malam ini, MasyaAllah luar biasa. Saya baru mengetahui ternyata Skripsi, Thesis, Best practice dan karya ilmiah bisa dijadikan bentuk lain. Rabu malam pukul 19.00 dengan alarm yang saya aktifkan sebelumnya karena balita sering ajak tiduran dikamar time to family, tanggal 25 mei 2022 materi pada pertemuan ke-4 ini membahas tentang βMENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAHβ awalnya dirasa berat dulu waktu zaman kuliah jika ada mata kuliah ini mata rasanya sepet, dan mulut tidak karuan, hati dan ucapan sering tidak sinkron, terus inginnya segera selesai hehe,,,tapi kali ini berbeda materinya dikemas santai dan mengalir begitu saja. Yang lebih mengagumkan narasumber dipertemuan kali ini masih muda tetapi beliau sudah banyak menghasilkan karya-karya, hebat banget jadi terpesoa dibuatnya Ketika saya melihat dan baca profil beliau. Sudah Magister, karya-karyanya melimpah menginspirasi. Di bawah ini sedikit tentang profil beliau:
Beliau adalah
seorang guru muda yang bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di
Kudus, 12 Juni 1989. Putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali
Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Pernah mengambil kuliah program
sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program
magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini bekerja sebagai
pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, juga aktif menulis di blog
dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan
Pusaka Thamrin Dahlan, penulis di Penerbit Andi Offset, penulis dan Ambassador
di penerbit Innovasi Publishing, salah satu tim admin di website guru penggerak,
Pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas koordinator
virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan
IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.
Prestasi yang pernah diraih:
Ambassador penerbit
innovasi publishing
Juara 3 lomba blog nasional pada HUT penerbit YPTD 2021
Peraih medali perunggu pada Olimpiade kimia nasional kategori guru tahun 2021
Peraih medali perak pada Olimpiade sains nasional
bidangbilmu kimia lingkungan kategori guru tahun 2022
Reviewer Indonesian Journal of Business
Analytic (IJBA) 2021-2022
Penulis tetap artikel populer dalam rubrik Guru Bicara Pendidikan di
Majalah Aksioma Bandung tahun 2022
Juara 4 lomba
blog nasional dalam
rangka 2 tahun
blog penamrbams.id tahun 2022
5 artikel terbaik dalam lomba blog
nasional Media Guru tahun 2022
Hebat yah, semoga bisa terkontaminasi atas semangatnya, kreatifitasnya, yang dapat menginspirasi banyak orang, dan semoga saya juga bisa mengikuti jejak beliau. Aamiin
Pada pertemuan ke-4 ini, pembelajaran dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama membahas tentang Menulis buku dari Karya Tulis Ilmiah, sesi kedua membahasa tentang Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI.
SESI
1 : MENULIS BUKU DARI KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
1. Mengapa
harus buku?
Karena
lebih bermakna dan bermanfaat. Bayangkan jika karya itu masih berupa KTI.
Kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan.
Pembacanya siapa?? Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan sekolah, pastilah
para warga sekolah. Jika KTI ini diubah menjadi buku, maka apa yang terjadi??
Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat apa?? Dari penjualan buku kita. Dengan
demikian, sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan
tertentu saja
2. Keutungan
materi
Jika
buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke
kantong kita. Ini bonusnya. Bayangkan jika masih berupa KTI, diperjualbelikan
pun tidak akan bisa
3. Hasil
penelitian akan tersebar luas
KTI
yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak.
Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas
4. Pengajuan
Angka Kredit (PAK)
Ini
pastinya sangat menggiurkan untuk bapak ibu guru. Karena memang tuntutan ASN
haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua
terekam dalam Angka Kredit.
KTI
menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN.
Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini
sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru
Cara
mengubah KTI menjadi Buku:
1.
Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik
dan eye catching
Judul
karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh
Efektivitas
SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan
masalah siswa materi pokok reaksi Redoks
Judul
ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,
kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching
Contoh:
Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21
Lebih
singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku
2.
Ubah DAFTAR ISI
Biasanya
untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB
1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB
2 landasan teori
Bab
3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab
4 hasil dan pembahasan
Bab
5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun
ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab
1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode
pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran
Bab
2( APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik
metode, pembelajaran sains abad 21
Bab
3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana
hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh
juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai
contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1.
hasil belajar
2.2.
media pembelajaran
2.3.
Modul
2.4.
metode pembelajaran
2.5
pembelajaran SEMMI
Sub
bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab
3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1.
Pengertian media
3.2.
jenis media
3.3.
manfaat media
Sub
bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab
4 mengenal modul
4.1.pengertian
modul
4.2.
karakteristik modul
4.3.sistematika
modul
4.4.
kelebihan modul
dan
seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai.
Dengan
demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya
menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2
karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3
karya ilmiah
3.
Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :
-
Rumusan masalah
-
tujuan penelitian
-
manfaat penelitian
-
definisi operasional
-
hasil penelitian terkait
Ini
semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku
4.
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting
saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah
versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan
bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya
penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca,
berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku
kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah
menjadi buku
6.
Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
Sebagai
contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya
menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan
kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan
kreativitas
Dengan
demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi
pembelajaran sekarang ini
7.Daftar
pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti
Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun,
hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot,
wordpress, dan lain sebagainya
8.
Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan
agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
9.
Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan
Dengan aturan Penerbit
SESI
2 : MENULIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL KTI
Tips
dan trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasioanal perlu diperhatikan:
1.
Tulis artikel SESUAI DENGAN TEMPLATE JURNAL uang dituju. Biasanya ini yang
tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika
artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh
pengelola sebagus apapun penelitiannya
2.Judul
singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada
judul dan kata kunci wajib disematkan dalam judul
3.Baris
kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang
benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan
nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik
4.
Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan
simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak
tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak
perlu dimasukkan
5.
Penulisan keyword pada abstrak,
sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung
6.
Pendahuluan berisi latar belakang
masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian
7.
Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang
berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam
bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika).
WAJIB ada juga sumber rujukan dari metode yang digunakan
8.
Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian.
Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh
ahli sebelumnya
9.
Simpulan merupakan JAWABAN dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam
bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada
template yang ada pada jurnal yang dituju.
Setelah
selsai memaparkan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di antanya
sebagai berikut:
P1
Assalamualaikum.
Ijin bertanya
Saya
: Ahmad Sahudin, S.Pd
Asal
Kabupaten : Lombok Barat NTB
Saya
sangat tertarik sekali dengan materi malam ini, di mana kita bisa menulis buku
dari KTI yang sudah kita lakukan. Selain kita bisa menulis buku dari karya
tulis ilmiah pribadi, apakah boleh kita menulis buku dari KTI orang lain?
Apakah termasuk plagiarisme bila kita menulis buku dari KTI orang lain walaupun
kita sudah mengeditnya sedemikian sehingga sudah tidak terkesan plagiat? Terima
kasih. Wassalamu'alaikum
Salam kenal bapak Sahudin yang hebat
Jika
kita menulis KTI karya orang lain, bukan tidak diperbolehkan, tetapi ada tata
krama nya, yaitu harus ijin dahulu dengan si empunya KTI. Dan pemilik KTI,
tetap harus disematkan namanya sebagai penulis dalam buku yang merupakan
konversi dari KTI tersebut.
Jika
tidak dilakukan, maka termasuk pencurian hasil karya milik orang lain dan hal
ini sangat dilarang dalam dunia kepenulisan.
Jadi,
lebih baik karya kita sendiri kita ubah menjadi buku atau boleh mengubah dari
karya orang lain DENGAN CATATAN ijin dahulu dan menyematkan nama penulis KTI
sebagai penulis buku
Mau
diubah apapun isinya, namun tetap ide ada di tangan penulis asli. Jadi, jika
tidak disematkan nama penulis asli, masuknya tidak lagi Plagiarisme namun lebih
kepada pencurian karya orang lain
P2
Assalamualaikum
wr.wb.
Perkenalkan
Saya Syamsul Hidayati ( yati) dari SMAN 1 Tiumang.
Izin
sampaikan pertanyaan ya Bu Ewi.
Wah,
Materi dari Bu Noralia, Saya sangat tertarik dengan materi ini, karena memang
tidak mudah menjadikan karya ilmiah menjadi buku. Malah selama ini Saya tidak
terpikir bisa dibukukan.
Jika
di jadikan buku, berarti kita harus memahami tata bahasa yang berbeda dengan
laporan, dan harus dengan kaidah yang sesuai. Bagaimana memperbaiki dan
memperdalam tata bahasa yang efektif bu?. Seringkali bahasa yang digunakan
bercampur genre. Atau ada sumber yang bisa di pelajari bu?. Terima kasih Bu
Salam
kenal ibu yati yang hebat
Diksi,
tata bahasa, penggunaan EYD dapat dipelajari dari banyak membaca buku sejenis
atau buku non fiksi karena konversi buku dari KTI ini tergolong buku non fiksi
sehingga tata bahasanya tetap baku namun tidak kaku.
Sementara
untuk EYD dan tanda baca dapat dipelajari dari PUEBI dan sejenisnya
P3
Assalamu'alaikum
ibu
Perkenalkan
saya indaryati dari Temanggung mau bertanya
Untuk
ilmu merubah karu tulis PTK menjadi buku apakah sama?
Karena
saya belum pernah mencoba melakukan, siapa yang akan mengoreksi bila PTK yang
saya ubah ini sudah pas, sesuai yang di inginkan? Haruskah ada editor atau
pendampingan?
Terimakasih kesempatannya
Terimakasih
bu Indaryati
Nanti bisa japri saya bu jika membutuhkan bantuan, InsyaAllah siap memberikan masukan dan pendampingan
P4
Selamat
malam Bu Helwiyah dan Bu Noralia
Saya
Elen, SD Candle Tree Serpong
Topik
malam ini terkesan berat tapi menarik
Saya
menyimak dan berpikir KTI (Karya Tulis Ilmiah) dari hasil PTK akan menjadi
materi/ bahan tulisan yang menarik utk dijadikan buku.
Sepengetahuan
saya karya ilmiah harus bersifat objektif karena menunjukkan fakta dan data
dari hasil analisisnya.
Pertanyaan
saya:
Bolehkah
KTI yg akan "diubah" menjadi buku ditambah dengan opini dan perasaan
penulis?
Bagaimana
caranya supaya tetap objektif?
Salam
kenal dan selamat malam bu Elen
Boleh
dimasukkan opini penulis pada kelebihan dan kelemahan sehingga pembaca akan
mengetahui sisi positif dan negatif dari pembelajaran yang ditawarkan.
Selain
itu, dapat juga diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh ahli dalam
penelitian sejenis agar lebih memperkuat opini yang kita ajukan
P5
Assalamu'alaikum,,,,selamat
mlm bunda Helwiya,
MasyaAllah
begetar rasanya baca profil beliau, π keren β₯οΈ
Nama:
Atin Mintarsih
Gel:
26
Domisili
: Serang Banten
Pertanyaan
:
π° Bagaimana cara
cepatnya mengubah karya ilmiah mnjadi sebuah buku dan berapa lama dalam
penerbitannya?
π° Hal-hal apa saja
yang biasanya jadi kendala dalam mengubah karya ilmiah ke dalam sebuah buku?
π° Minta kalimat
motivasi ibu biar semangatnya kaya ibu ππ
Terima
kasih bu Atin yang hebat π
1.
Ikuti petunjuk di atas bu agar lebih cepat konversi KTI menjadi buku. Mengenai
jangka waktu penerbitan, pengalaman saya terjun di dunia penerbitan, untuk
sekarang ini lebih lama karena perpusnas sedang selektif masalah ISBN. Jadi
memang butuh waktu. Namun normalnya biasanya 2-3 minggu buku sudah sampai ke
tangan penulis.
2.
Kendala terbesar yang pernah saya alami adalah diri sendiri,lebih tepatnya pada malas. Hehe.. Karena jika
sudah malas, mau ada ide apapun tidak akan pernah jadi karyanya. Jadi memang
harus sistem pemaksaan agar karya itu cepat selesai
3. Dapat berkarya di tengah kegiatan itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan yang begitu banyaknya itu baru LUAR BIASA
P6
Oktavia
Hadianingsih
Palangka
Raya
Pertanyaan:
Assalamualaikum,
salam kenal Bu Noraπ
Izin
bertanya
Adakah
batasan umur atau lama KTI yg telah ditulis, jika akan dijadikan buku?
Terima
kasih atas jawabannya π
Salam
kenal bu Oktavia yang hebat
Kalau
dari aturan artikel untuk jurnal biasanya 7-8 tahun terakhir,, buku mungkin
sama. Namun jika terpaksa lebih daripada itu, usahakan pembahasan buku
dikaitkan dengan kondisi sekarang sehingga isi buku jauh lebih kekinian dan
terbaru
P7
Assalamu'alaikum
Wr Wb.
Perkenalkan,
nama saya Kasiatun dari SDN 006 Pompa Air Kec. Bandar Petalangan Kabupaten
Pelalawan Riau. Izin bertanya, Bu.
Pada
hipotesis dan hasilnya penelitian tersebut, apakah hanya dijabarkan dalam
kalimat saja. Tidak perlu disebutkan angka perhitungannya atau hanya dituliskan
presentasinya saja.
Dan
pada daftar pustaka tersebut kita masih cantumkan atau dihilangkan jika sudah
kita buat dalam bentuk buku.
Terima
kasih, Bu.
Wassalamu'alaikum
Wr Wb.
Terimakasih
dan salam kenal bu Kasiatun
1.
Hipotesis tidak perlu dimasukkan bu,, untuk hasil penelitian, dimasukkan dalam
bentuk hasil secara global saja. Contoh pembelajaran dengan metode....telah
penulis laksanakan di sekolah... Pada kelas.... Dan menghasilkan peningkatan
hasil belajar sebesar... %.
Hanya
seperti itu saja bu,, untuk perhitungannya tidak perlu dimasukkan.
Perbanyak
pembahasan mengapa hasil sekian persen tersebut dapat dicapai dan jangan lupa berikan
opini kita dan kaitkan dengan teori dari penelitian sejenis .
2.
Daftar Pustaka yang dimasukkan HANYA daftar pustaka yang ada pada buku saja.
Jadi pasti akan beda antara kedua daftar pustaka tersebut. Bisa dikurangi atau
bertambah sesuai dengan isi dari buku yang ditulis. Tidak semua daftar pustaka
pada KTI dimasukkan dalam buku.
P8
Assalamualaikum
ibu. Saya Bu Elmi dari Siak Riau. Pembahasan malam ini sangat luar biasa, saya
sampai bingung mau bertanya apa, tapi ada satu yang mau saya tanyakan ibu.
Bagaimana cara membuat tabel yang simpel dalam menyajikan hasil penelitian.
Mohon bimbingannya ibu... terimakasih π
Untuk
pembuatan tabel yang mudah, harus paham
terlebih dahulu variabel terikat dan bebas dari penelitian.
Apa
saja yang mau diukur dan data apa yang akan diambil.
Contohnya
untuk Data HASIL BELAJAR, maka nilai pengetahuan yang harus diambil datanya.
Jadi
terdapat kolom nama siswa, nilai pada siklus I, nilai pada siklus II, kenaikan
nilai
Dengan
demikian pembaca akan lebih mudah membaca data, apakah ada perbedaan pada
siklus I dan selanjutnya
P9
Assalamualaikum...
Perkenalkan
nama saya Rusdawati dari Palangka Raya.
Saya
punya buku yg berasal dari tesis yg diterbitkan oleh pihak kampus. Terus terang
saya tidak terlibat dalam proses pembuatan buku tersebut. Ketika menyimak
materi bu Norlia, saya buka buku ternyata sama persis isinya dengan ketika jd
tesis dulu.
pertanyasn
saya 1. Apakah bisa seandainya saya ingin menerbitkan ulang tesis saya ini jadi
buku dengan merubah sesuai dengan kaidah yg sdh disampaikan ibu.
2.
Apakh ketika diubah jadi buku, tidak perlu mencantumkan objek serta tempat
penelitian.
Terimakasih
ibu Rusdawati
Boleh
ibu,. Ada dua opsi penerbitan :
1.
Dengan judul sama namun ada tambahan kata EDISI REVISI, maka nanti bisa
diterbitkan ulang dan dapat ISBN baru
2.
Diterbitkan dengan judul yang berbeda dari naskah sebelumnya
Objek
penelitian dapat disematkan pada pembahasan tentang hasil penelitian dimana
kalimat pengantarnya bisa sebagai berikut :
Pada
bab ini merupakan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di
sekolah .... Pada kelas....
Namun
tetap tidak berlebihan dalam memasukkan data penelitian dan hasil statistika
penelitian
P10
assalamualaikum
wr wb,,
perkenalkan
nama Tuhu Setyono dari Riau
izin
bertanya buk,,
apakah
semua karya ilmiah, seperti skripsi dan tesis, bisa dijadikan buku seperti
penjelasan ibu? apakah skripsi tentang media pembelajaran cocok dibukukan,
melihat banyak gambar aplikasi nya?
Terimakasih
pak Tuhu
Semua
KTI bisa dibukukan pak asal mengikuti aturan yang ada dan tidak asal ganti
judul namun isi buku sama persis dengan KTI kita.
Wah,, kalau yang ini sangat cocok dan sekarang sedang dicari bapak.. Buku-buku tentang tutorial pembuatan media pembelajaran sekarang sedang diminati. Banyak gambar boleh, yang tidak disarankan adalah banyak diagram hasil analisis data
Terimakasih saya ucapkan atas waktu, ilmu, motivasi dan pencerahannya. Ilmunya sangat bermanfaat, semoga ibu sehat selalu.
Teruslah belajar karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.
Komentar
Posting Komentar